Berita

WOW!!! Misi Dakwah Internasional: Buya KH. Amiruddin MS dan Delegasi Ulama ke Tiongkok

Delegasi Ulama termasuk Buya KH. Amiruddin MS ( Pendiri & Pembina Pondok Pesantre Baitul Mustaghfirin Al-Amir ) dan Tokoh Masyarakat Sumatera Utara Awali Misi Dakwah dan Diplomasi Keagamaan ke Tiongkok


Zhengzhou, Tiongkok — Jum'at, 30 Juni 2025
Sebuah langkah monumental dalam upaya mempererat hubungan antarbangsa sekaligus menyebarkan semangat dakwah Islam moderat dilakukan oleh para ulama dan tokoh masyarakat dari Sumatera Utara. Melalui program bertajuk “Delegation of Muslim Scholars and Community Leaders from North Sumatra for Indonesia–China Collaboration and Friendship”, delegasi memulai misi dakwah dan silaturahmi lintas negara yang sarat makna, dengan tujuan utama membangun jembatan ukhuwah Islamiyah, kebudayaan, dan kerja sama strategis antara Indonesia dan Tiongkok.

Ulama kharismatik dan pendiri Pondok Pesantren Baitul Mustaghfirin Al-Amir, Buya Prof. Dr. KH. Amiruddin MS, MA., MBA., Ph.D. bersama sejumlah tokoh penting dari kalangan akademisi, ormas, dan institusi keislaman terkemuka di Sumatera Utara, antara lain:

  • Prof. Dr. Nurhayati, M.Ag, Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

  • Prof. Dr. Muhammad Jamil, Rektor Universitas Al Washliyah Medan

  • Indra Wahidin, Ketua Harian Perhimpunan INTI Pusat

  • Prof. Dr. Azhari Akmal Tarigan, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan

  • Zulkarnaen Sitanggang, Ketua Komisi Sosial, Lingkungan Hidup, Kesehatan Masyarakat, dan Bencana MUI Medan

  • Dr. Abrar M. Dawud Faza, Wakil Rektor UIN Sumatera Utara

  • Rudianto, Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

  • Abdul Razak Nasution, Kepala Sekretariat Universitas Pembangunan Panca Budi

  • Ahmad Irham Tajhi, Sekretaris PW Ikatan Pelajar Al Washliyah Sumut

  • dr. Yunita Wulandari Amiruddin, Sekretaris PonPes Baitul Mustaghfirin Al-Amir

  • dr. Fadhliani Putri Mayasri, Sekretaris Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumatera Utara


Rombongan diberangkatkan dari Medan menuju Singapura, lalu melanjutkan penerbangan ke Zhengzhou, Provinsi Henan, Tiongkok—sebuah kota tua yang menjadi saksi bisu kehadiran Islam sejak lebih dari seribu tahun lalu. Zhengzhou dikenal sebagai salah satu pusat awal persebaran Islam di Tiongkok dan hingga kini tetap mempertahankan identitas Muslim yang kuat di tengah pluralitas budaya dan keyakinan masyarakatnya.

Setibanya di Zhengzhou, delegasi disambut dengan penuh kehormatan oleh para pejabat lokal, tokoh agama, serta perwakilan komunitas Muslim setempat. Makan siang bersama menjadi agenda pertama yang berlangsung hangat dan penuh rasa persaudaraan. Suasana penuh kekeluargaan tersebut menjadi simbol awal terbentuknya hubungan bilateral berbasis nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan saling pengertian.

Dalam kesempatan tersebut, Buya Prof. Dr. KH. Amiruddin menyampaikan bahwa perjalanan ini bukan hanya lawatan seremonial, melainkan bentuk konkret dari diplomasi dakwah dan pertukaran pengetahuan keislaman antarnegara. Ia juga menekankan pentingnya memperluas jaringan dakwah global yang inklusif dan penuh kedamaian, selaras dengan semangat Islam rahmatan lil ‘alamin.

Puncak kegiatan hari itu adalah kunjungan ke Masjid Raya Beida, salah satu masjid tertua dan paling bersejarah di Zhengzhou. Di tempat suci tersebut, delegasi mengikuti Salat Jumat bersama kaum Muslimin lokal. Suasana khidmat, damai, dan penuh keharuan terasa menyelimuti masjid, menciptakan nuansa spiritual yang menguatkan ikatan persaudaraan lintas bangsa dan budaya.

Dalam khutbah Jumat, khatib setempat turut menyampaikan apresiasi atas kedatangan rombongan dari Indonesia. Ia menyebut kunjungan ini sebagai bentuk solidaritas umat Islam dunia dan bukti bahwa meski dipisahkan oleh jarak geografis, umat Islam tetap satu dalam keimanan dan perjuangan.

Menjelang malam, rombongan menuju hotel untuk beristirahat. Kegiatan ditutup dengan makan malam bersama sambil menikmati kuliner khas kota Zhengzhou. Perjalanan hari pertama ini dipenuhi dengan nilai-nilai spiritualitas, intelektualitas, dan persaudaraan lintas batas—mewakili semangat Islam yang damai dan universal.

Kegiatan ini dijadwalkan akan berlanjut dengan sejumlah pertemuan, kunjungan ke institusi pendidikan, serta dialog antarumat beragama dan kebudayaan. Rombongan akan mengunjungi beberapa kota penting lainnya di Tiongkok, termasuk Beijing dan Guangzhou, dalam upaya memperkuat kerja sama jangka panjang dalam bidang pendidikan, sosial-keagamaan, dan kemanusiaan.