Berita

TUAN GURU KH. M. HADI BIN H. MINHAT ( MALAYSIA ) BERKUNJUNG KE PONPES BAITUL MUSTAGHFIRIN AL-AMIR


Sabtu, 17 Mei 2025
Tuan Guru KH. M. Hadi Haji Minhat dari Malaysia Kunjungi Ponpes BMAA, Disambut Hangat oleh Buya Prof. Dr. KH. Amiruddin MS, MA., MBA., Ph.D

Silaturahmi ulama lintas negara kembali terjalin erat melalui kunjungan kehormatan dan istimewa Tuan Guru KH. M. Hadi Haji Minhat, Pimpinan Pertubuhan Muhibbin Malaka Malaysia, bersama rombongan ulama dan tokoh masyarakat Malaysia ke Pondok Pesantren Baitul Mustaghfirin Al-Amir (BMAA), Sumatera Utara




Kedatangan Tuan Guru disambut hangat oleh Buya Prof. Dr. KH. Amiruddin MS, MA., MBA., Ph.D, selaku Pendiri dan Pembina Ponpes BMAA, beserta jajaran keluarga besar pesantren. Kegiatan penyambutan berlangsung di Masjid Terapung Rahmat Tan’im, yang berdiri anggun di atas air.

Dalam sambutannya, Buya Prof. Dr. KH. Amiruddin MS mengungkapkan rasa syukur atas kedatangan tamu agung dari Malaysia. Beliau menjelaskan bahwa BMAA bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga pusat pembinaan ruhani dan karakter melalui pendekatan tasawuf.


“Pondok ini tidak hanya fokus pada tahfidz Al-Qur’an serta Bahasa Arab dan Inggris. Kami juga memiliki program unggulan tasawuf yang saya bina langsung.,”
tutur Buya.


Tuan Guru KH. M. Hadi Haji Minhat merespons dengan penuh apresiasi. Dalam pidatonya yang berbahasa Malaysia, beliau menekankan pentingnya integrasi antara hafalan Al-Qur’an dan pembinaan akhlak melalui tasawuf.

“Madrasah tahfidz memang banyak, tapi tahfidz yang disertakan dengan tasawuf dan akhlak – itu yang luar biasa. Nabi Muhammad SAW sendiri diutus untuk memperbaiki akhlak umat. Maka saya amat terkesan dengan pendekatan pondok ini,” ucap beliau dengan penuh haru.

Buya Prof. Dr. KH. Amiruddin MS menyerahkan sebuah buku karya beliau tentang pendidikan tasawuf kepada Tuan Guru KH. M. Hadi Haji Minhat dan seluruh rombongan. Buku ini menjadi kenang-kenangan sekaligus bentuk dakwah lintas batas yang sarat makna.


Setelah ramah tamah dan sesi foto bersama, Tuan Guru dan rombongan berpamitan. Mereka langsung bertolak menuju Bandara Internasional Kualanamu, Medan, untuk kembali ke Malaysia. Keberangkatan dilakukan dengan suasana penuh haru, doa, dan harapan agar silaturahmi ini menjadi awal kolaborasi besar dalam dunia pendidikan Islam.