Berita

NGAJI BARENG TVRI DI SIARKAN LANGSUNG DARI PONDOK PESANTREN BAITUL MUSTAGHFIRIN AL-AMIR

(Deli Serdang, 4 Oktober 2024). Di tengah suasana yang penuh hikmah, Pesantren Baitul Mustaghfirin Al-Amir menjadi saksi dari sebuah ceramah inspiratif yang disampaikan oleh Buya KH. Amiruddin MS, MA, MBA, Ph.D. Beliau, seorang ulama terkemuka dengan keilmuan yang mendalam, mengupas tuntas pentingnya mencintai Allah dengan terlebih dahulu mencintai Rasulullah SAW.


Dalam ceramahnya, Buya Amiruddin menekankan bahwa cinta kepada Rasulullah adalah fondasi bagi setiap mukmin yang ingin meraih cinta Allah. Beliau menjelaskan bahwa Rasulullah SAW adalah teladan sempurna yang harus diikuti dalam setiap aspek kehidupan. "Mencintai Rasulullah berarti meneladani akhlak dan sunnahnya, yang pada akhirnya akan membawa kita lebih dekat kepada Allah," ujar Buya Amiruddin di hadapan para santri dan jamaah yang hadir.

Pesantren Baitul Mustaghfirin Al-Amir, yang dipimpin oleh Buya Amiruddin, telah lama dikenal sebagai pusat pendidikan Islam yang mengedepankan nilai-nilai cinta dan kasih sayang. Di pesantren ini, para santri diajarkan untuk mengamalkan ajaran Islam dengan mengikuti jejak Rasulullah, baik dalam ibadah maupun dalam kehidupan sehari-hari.


Buya Amiruddin juga mengingatkan pentingnya memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk cinta dan penghormatan. "Shalawat adalah cara kita untuk selalu mengingat dan mencintai Rasulullah, yang pada gilirannya akan memperkuat hubungan kita dengan Allah," tambahnya.


Ceramah ini diakhiri dengan doa bersama, memohon agar seluruh umat Islam senantiasa diberikan kekuatan untuk mencintai Rasulullah dan mendapatkan ridha Allah. Pesantren Baitul Mustaghfirin Al-Amir terus berkomitmen untuk menjadi tempat pembelajaran yang mengedepankan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, di bawah bimbingan Buya KH. Amiruddin yang penuh hikmah dan kebijaksanaan.

Dengan ceramah inspiratif ini, Buya Amiruddin berharap agar setiap mukmin dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati melalui cinta kepada Rasulullah sebagai jalan menuju cinta Ilahi.