Rabu, 14 Mei 2025 – SMP IT Daarul Azhariyun yang di Kepalai oleh Ustadz Ilhamuddin Hsb., M.Pd. secara resmi memulai pelaksanaan Ujian Sumatif Akhir untuk kelas IX pada hari Rabu, 14 Mei 2025. Ujian ini akan berlangsung selama sepekan, yaitu hingga 20 Mei 2025, sebagai bagian dari proses evaluasi akhir menjelang kelulusan.

Acara pembukaan yang digelar di depan Gedung A berlangsung dengan khidmat dan semangat. Turut hadir dan memberikan wejangan khusus, Buya KH. Amiruddin MS, pendiri dan pembina Pondok Pesantren Baitul Mustaghfirin Al-Amir. Dalam sambutannya, Buya memberikan nasehat, motivasi, dan bimbingan kepada para santri yang akan menempuh ujian.

Dalam pesannya, Buya menegaskan pentingnya kesungguhan dalam belajar serta kejujuran dalam menghadapi ujian sebagai bagian dari pembentukan akhlak dan integritas seorang santri. Beliau juga menyampaikan kabar gembira bahwa:

“Santri SMP yang melanjutkan ke jenjang Madrasah Aliyah di lingkungan pesantren ini akan berkesempatan mendapatkan beasiswa pendidikan, khususnya bagi yang menunjukkan prestasi akademik maupun akhlak yang baik. Bahkan, bagi santri berprestasi yang berhasil menyelesaikan MA dengan baik, akan disiapkan beasiswa lanjutan untuk kuliah.”

Selain itu, acara juga diisi dengan penyematan kartu ujian secara simbolis kepada beberapa perwakilan santri kelas IX, yang dilakukan oleh pihak sekolah dan disaksikan langsung oleh Buya KH. Amiruddin MS. Penyematan ini menjadi tanda dimulainya ujian secara resmi serta simbol kesiapan santri dalam menghadapi ujian dengan semangat dan tanggung jawab.

Kepala Sekolah berharap seluruh santri dapat mengikuti ujian dengan sungguh-sungguh, menjunjung tinggi nilai kejujuran, dan meraih hasil terbaik sebagai bekal melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.

Acara pembukaan ditutup dengan doa bersama yang dibawakan oleh Syaikh Hany Ismail Al-Barbary (Guru), Doa yang beliau lantunkan menyentuh hati para hadirin, memohon kepada Allah ﷻ agar santri diberi kelancaran, kemudahan dalam memahami soal, serta keberkahan ilmu yang mereka tuntut.